Pages

Selasa, 08 Oktober 2013

SI KETAM SEPATU KUDA SI FOSIL HIDUP




Pernah melihat ketam? Menurut ilmu biologi, ketam termasuk jenis pong-pongan raksasa. Konon, ketam pemakan pohon kelapa sangat lezat dimakan, loh! Rasanya gurih dan nikmat. Hal ini jelas berbeda dengan ketaman sepatu kuda, yang lebih mirip laba-laba dan kalajengking. Mau coba rasanya?

Ketam sepatu kuda atau horseshoe crab, (di negeri kita dikenal sebagai Mimi) bersaudara dengan extant trilobite. Extant trilobite merupakan fosil tertua yang hidup di Maryland, USA, yang telah berusia 360 juta tahun.

Ketam sepatu kuda tinggal di dasar laut. Ukuran ketam jantan lebih kecil dari yang betina. Warna ketam yang masih hidup, adalah hijau kecoklatan. Namun, ketika mati, warnanya berubah menjadi coklat tua.

Ketam yang mirip makhluk alien ini, bernapas dengan insang yang terletak diperut bawah, di antara kedua kakinya. Mulutnya berada di pusat badan. Adapun matanya terletak di bagian atas, di depan cangkang.

Para ketam sering terbawa ombak dan tergeletak di tepi pantai. Mereka menggunakan ekornya untuk membalikkan badan, dan kembali ke laut. Jika tak berhasil membalikkan cangkang, mereka akan mati!

Ketam sepatu kuda di Amrik hanya bertelur dan meletakkannya di dua tempat, yakni pantai Teluk Delaware, New Jarsey, dan Long Island, New York. Anehnya bayi ketam sepatu kuda terkadang ditemukan di pantai lain. Ketam betina bertelur pada 2 minggu terakhir Mei, serta 2 minggu pertama Juni. Ketika bertelur, mereka naik ke daratan pantai. Setelah itu, mereka akan kembali ke dasar laut, dan meninggalkan telur-telurnya di daratan. Telur ketam tersebut, berwarna hijau, dan berbentuk bulat kecil. 

Sayangnya telur ketam menjadi santapan lezat para burung, yang terbang dari Amerika Selatan ke Utara, dan singgah di pantai Teluk Delaware. Setiap burung makan 3 telur, sebelum meneruskan perjalananya. Bayangkan kalau ada seribu burung yang memakannya?

Selain burung, ancaman kepunahan juga datang dari manusia. Selama bertahun-tahun, para petani menggunakan ketam sepatu kuda, untuk menyuburkan tanah. Sedangkan para nelayan menggunakannya sebagai umpan belut. Orang Indian yang tinggal di pulau Roanoke, menangkap ketam dengan tombak dan dimasak.

Adapun penemuan penting dalam ilmu biologi, di capai oleh Dr. H Keffer Hartline. Beliau mendapat hadiah nobel pada 1967, karena berhasil menemukan hubungan saraf optik dalam mata ketam.