Pernah melihat ketam? Menurut ilmu biologi, ketam termasuk jenis pong-pongan raksasa. Konon, ketam pemakan pohon kelapa sangat lezat dimakan, loh! Rasanya gurih dan nikmat. Hal ini jelas berbeda dengan ketaman sepatu kuda, yang lebih mirip laba-laba dan kalajengking. Mau coba rasanya?
Ketam
sepatu kuda atau horseshoe crab, (di negeri kita dikenal sebagai Mimi)
bersaudara dengan extant trilobite. Extant trilobite merupakan fosil tertua
yang hidup di Maryland, USA, yang telah berusia 360 juta tahun.
Ketam
sepatu kuda tinggal di dasar laut. Ukuran ketam jantan lebih kecil dari yang
betina. Warna ketam yang masih hidup, adalah hijau kecoklatan. Namun, ketika
mati, warnanya berubah menjadi coklat tua.
Ketam
yang mirip makhluk alien ini, bernapas dengan insang yang terletak diperut
bawah, di antara kedua kakinya. Mulutnya berada di pusat badan. Adapun matanya
terletak di bagian atas, di depan cangkang.
Para
ketam sering terbawa ombak dan tergeletak di tepi pantai. Mereka menggunakan
ekornya untuk membalikkan badan, dan kembali ke laut. Jika tak berhasil
membalikkan cangkang, mereka akan mati!
Ketam
sepatu kuda di Amrik hanya bertelur dan meletakkannya di dua tempat, yakni
pantai Teluk Delaware, New Jarsey, dan Long Island, New York. Anehnya bayi
ketam sepatu kuda terkadang ditemukan di pantai lain. Ketam betina bertelur
pada 2 minggu terakhir Mei, serta 2 minggu pertama Juni. Ketika bertelur,
mereka naik ke daratan pantai. Setelah itu, mereka akan kembali ke dasar laut,
dan meninggalkan telur-telurnya di daratan. Telur ketam tersebut, berwarna
hijau, dan berbentuk bulat kecil.
Sayangnya telur ketam menjadi santapan lezat
para burung, yang terbang dari Amerika Selatan ke Utara, dan singgah di pantai
Teluk Delaware. Setiap burung makan 3 telur, sebelum meneruskan perjalananya.
Bayangkan kalau ada seribu burung yang memakannya?
Selain
burung, ancaman kepunahan juga datang dari manusia. Selama bertahun-tahun, para
petani menggunakan ketam sepatu kuda, untuk menyuburkan tanah. Sedangkan para
nelayan menggunakannya sebagai umpan belut. Orang Indian yang tinggal di pulau
Roanoke, menangkap ketam dengan tombak dan dimasak.
Adapun
penemuan penting dalam ilmu biologi, di capai oleh Dr. H Keffer Hartline.
Beliau mendapat hadiah nobel pada 1967, karena berhasil menemukan hubungan
saraf optik dalam mata ketam.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar